Imediantara.id,Kotamobagu – Sekjen DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Benny Rhamdani menceritakan pengalaman haru sebelum Rapat Umum Pasangan Calon (Paslon ) Walikota dan Wakil Walikota Nayodo Kurniawan dan Sri Tanti Angkara.
“Jam 11 siang saya dikagetkan dengan kedatangan istri saya. Tidak ada telepon, tidak ada permintaan dijemput di bandara. Dia naik taksi langsung ke tempat tinggal, kami” ujar Benny dihadapan ribuan warga yang membuat suasana mendadak hening .
Saat ditanya alasannya, Bunda Sri Tanti Angkara (STA) meminta Benny mengantarnya ke rumah sakit.
Dari hasil pemeriksaan yang ada, STA disarankan menjalani rawat inap. Namun, yang membuat Benny terkejut, rasa sakit yang dialaminya ternyata sudah tiga minggu tanpa mengeluh sedikit pun.
“Ketum saya meminta istri saya untuk tidak meninggalkan rumah sakit, tapi dia tetap memilih tanggung jawabnya menyelesaikan tugas politiknya. Dia tidak ingin mengecewakan para pendukungnya,”ungkap Benny.
Setelah mendapatkan perawatan, STA tetap bersikeras melanjutkan perjuangan politiknya dan meminta segera pulang.
“Kemarin sore dia keluar dari rumah sakit, dan jam 2 pagi kita harus kembali ke Manado,”tambah Benny.
Sebagai suami, Benny menyatakan rasa bangganya terhadap STA yang tidak gentar menghadapi tantangan demi rakyat dan pendukungnya.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak-ibu semua yang telah mendukung istri saya tercinta. Pilihan politiknya adalah pilihan untuk tetap bersama rakyat.”Ucap Benny sambil berjongkok dihadapan ribuan masyarakat.
Suasana kembali berubah ketika Benny dengan semangatnya yang berapi-api mengajak semua pendukung untuk teguh menjaga hak demokrasi. Ia menegaskan pentingnya keberanian menghadapi segala bentuk intimidasi yang mungkin terjadi.
“Perjuangan panjang ini sudah kita lewati. Saya minta teguhkan hati kita, jaga setiap pemilih di rumah. Jangan pernah takut kepada siapapun yang mencoba mengintimidasi hak politik kita,”tegas Benny.
Ia juga menambahkan pesan penuh semangat untuk melawan segala bentuk kecurangan, yang datang dari siapapun.
“Saya tidak pernah dididik untuk takut. Saya akan melawan siapapun yang curang atau mengintimidasi rakyat,” tandasnya.
Di akhir orasi, Benny membakar semangat para pendukung dengan seruan lantang, “Jika kita memilih NK-STA, lakukan itu di TPS. Jangan pernah takut! Siap? Berani? Yakin? Mari kita teriakkan bersama: LAWAN!”.(Bas)
