IMEDIANTARA.ID,BOLMONG
Sejumlah guru di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) merasa tertahan dalam proses penerimaan Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang seharusnya mereka terima sejak 29 Desember 2023 lalu. Meskipun pemerintah pusat telah mengalokasikan dana untuk TPG dengan tambahan 50 persen pada gaji ke-13 pada tahun 2023, namun kenyataannya belum juga terwujud.
Seorang guru yang memilih untuk tidak disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya terhadap ketidakpastian ini.
“Pemerintah pusat memberikan Tunjangan Profesi Guru, tambahan 50 persen pada gaji ke-13 di tahun 2023 namun kejelasannya belum ada. Sebab anggaran yang sudah disiapkan tahun lalu hingga saat ini belum juga terealisasi,padahal untuk daerah lain sudah terbayarkan”katanya.
Tidak hanya kekecewaan, namun juga kebutuhan menjelang hari raya yang semakin mendekat menjadi beban tersendiri bagi para guru. Ketidakpastian ini tentu membuat mereka merasa tidak nyaman, terutama saat menjalani ibadah puasa.
“Banyak kebutuhan menjelang lebaran yang perlu kita penuhi,” tambahnya.
Dalam wawancarai terpisah, Kadis Pendidikan Bolmong, Farida Mooduto, SPD, MM, menjelaskan bahwa meskipun seharusnya TPG sudah dicairkan sejak tahun 2023, namun hal ini tidak disengaja dan masih menunggu petunjuk teknis.
“Iya benar seharusnya cair dari tahun kemarin..tapi sampai hari ini masih menunggu petunjuk teknis untuk pencairannya supaya tidak ada kesalahan,”ujarnya lewat pesan WhatsApp (WA) ke Imediantara.id, Kamis 14 Maret 2024.
Farida juga menegaskan bahwa dana TPG masih tersimpan di kas daerah dan tim yang menangani hal ini sedang bekerja untuk mencairkannya sesegera mungkin setelah petunjuk teknisnya tersedia.
“Tim yang menangani ini sementara bekerja, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa dicairkan setelah petunjuk teknisnya sudah ada,”terangnya.(345)
