
IMEDIANTARA.ID,BOLTIM
Di tengah kompleksnya masalah lingkungan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), khususnya terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sekelompok pemuda milenial muncul dengan aksi nyata untuk mengatasi persoalan sampah.
Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah dengan membakar sampah plastik, sebuah langkah yang terlihat sederhana, namun membutuhkan komitmen, pengorbanan, dan kepedulian yang tulus terhadap lingkungan.
Masalah penanganan sampah di Boltim sebenarnya bukanlah isu baru. Beberapa tahun lalu, visi utama pembangunan TPA sempat disampaikan oleh calon kepala daerah terpilih.
Janji tersebut memberikan harapan besar bagi masyarakat, terutama mengingat pentingnya pengelolaan sampah yang seiring dengan upaya promosi pariwisata yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Boltim.
Namun, setelah setahun sejak pelantikan kepala daerah, janji tersebut belum terealisasi, sehingga sampah tetap menjadi masalah utama.
Seiring waktu, kritik masyarakat semakin gencar terkait lambatnya upaya penanganan sampah. Tanpa adanya TPA yang memadai, warga tidak memiliki tempat yang teratur untuk membuang sampah, yang akhirnya mengakibatkan sampah menumpuk di berbagai lokasi, termasuk di jalan-jalan utama dan kawasan perkebunan.
Meskipun Boltim masih belum memiliki industri besar yang menghasilkan limbah dalam jumlah signifikan, sampah rumah tangga tetap menjadi tantangan utama. Sampah-sampah ini, terutama sampah plastik, dibuang sembarangan dan menciptakan pemandangan yang kurang menyenangkan, merusak lingkungan sekitar.
Di tengah situasi tersebut, komunitas pemuda yang menamakan diri “Milenial Oppo-Argo” hadir dengan membawa angin segar. Pada Sabtu, 7 September 2024, mereka melaksanakan bakti sosial bersih-bersih di Pantai Bulawan, Kotabunan.
Puluhan anak muda dengan penuh semangat bergotong royong mengumpulkan sampah, terutama sampah plastik, dan membakarnya di tempat sampah Pasar Kotabunan.
“Kami berkomitmen untuk memulai dari hal kecil dan dari diri sendiri,” ujar Anjas Ambarak, Koordinator Milenial Oppo-Argo Kecamatan Kotabunan. Ia menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kepedulian nyata terhadap kelestarian lingkungan yang harus dimulai dari kesadaran kolektif.
Nurmiati Mokodompit, pembina komunitas tersebut, menambahkan bahwa masyarakat harus lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. “Kebiasaan membuang sampah sembarangan masih sering terjadi, dan ini disebabkan oleh tidak adanya TPA yang layak,” ungkap Nurmiati. Menurutnya, tanpa adanya fasilitas TPA, warga terpaksa mengambil jalan pintas dengan membuang sampah di sembarang tempat.