![](https://imediantara.id/wp-content/uploads/2023/08/Erwwin-Kontu.jpg)
(foto istimewa)
Manado, IMEDIANTARA.ID
Upaya dan usaha Dinas Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Manado, dalam hal memberantas praktik calo rupanya tidak cukup berhasil, atau bisa dikatakan hanya isapan jempol semata.
Betapa tidak, faktanya masih ada saja sejumlah oknum calo yang mampu memperdaya ketatnya sistim yang ada di Capil Manado.
Bahkan, oknum calo yang berkeliaran ditengarai punya akses strategis bersama orang dalam. Sehingga bebas melakukan praktik tersebut.
Sumber terpercaya media ini mengaku, oknum tersebut sulit disentuh, dikarenakan punya kedekatan dengan orang dalam.
“Saya sempat beberapa kali mengurus kelengkapan warga, tapi itu sistim administrasinya masih longgar. Sekarang sudah tidak bisa karena sistimnya berbeda. Kalau Dia (W) bebas karena dekat dengan pejabat di dalam,” ujar sumber.
Tidak hanya itu saja, oknum yang dimaksud bahkan pernah secara terbuka membawa berkas hasil kepengurusan (KTP).
“Dia selalu membawa KTP hingga puluhan lembar kepada anggota dewan, saat itu ada kegiatan paripurna mendengarkan pidato Presiden Jokowi,” beber sumber.
Hal itu tentu bertolak belakang dengan semangat Pemerintah Kota Manado, dalam hal ini Walikota dan Wakil Walikota Manado. Padahal sebelumnya, Kadis Erwin Kontu mengatakan, akan mengambil langka strategis, dengan meningkatkan keamanan dan keandalan sistem administrasi kependudukan, untuk mencegah akses calo ke data sensitif dan informasi pribadi warga.
Namun begitu, dalam upaya mencapai transparansi dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, Capil Manado telah membuka kanal komunikasi untuk Lapor Calo di Manado Siaga 112.
Masyarakat kini dapat melaporkan adanya calo atau perilaku mencurigakan melalui saluran pengaduan yang disediakan oleh Dinas Dukcapil. Dengan tagline “Stop Jo Ba Calo”.
(IMP/pem)