Manado, IMEDIANTARA.ID
Pemberantasan Praktik Calo di Dukcapil Manado dianggap masih banyak kelemahan, terbuka celah untuk di masuki oleh oknum-oknum yang ingin memperdaya sistim yang ada.
Hal itu dikarenakan, lemahnya mental para pejabat strategis yang masih serakah dengan kepentingan masing-masing.
Seperti diungkapkan Aktivis Manado Terry Umboh, Ia mengaku semangat Pemerintah Kota Manado, dalam hal ini Kepala Dinas (Kadis) Erwin Kontu tidak dibarengi dengan dukungan para jajaran.
“Percuma kalau Pak Kadis berkoar-koar dengan tindakan, tapi jajaran masih lakukan transaksi kolong meja. Jadi selain sistim, harusnya ada evaluasi juga dari sisi bagian-bagian yang ada. Apalagi punya akses strategis didalamnya terkait pendataan,” ujar Umboh.
Itu dikatakan Umboh bukan tanpa alasan, menurutnya masih ada saja warga yang mengeluh soal pelayanan Dukcapil, meski sudah disodorkan pelicin.
“Sedangkan sudah dibayar, prosesnya masih lama. Apalagi kalau ikuti prosedur yang ada. Karena masih ada calo berdasi yang tentu punya power lebih. Apalagi calo itu mampu mengeluarkan berkas dan dibagikan kepada warga. Itu lebih aneh lagi jika melihat aturan dan mekanisme yang ada sekarang, harus selektif,” tuturnya.
Sebelumnya, Kadis Erwin Kontu pernah mengatakan, akan mengambil langka strategis, dengan meningkatkan keamanan dan keandalan sistem administrasi kependudukan, untuk mencegah akses calo ke data sensitif dan informasi pribadi warga.
Namun pernyataan itu terkesan menutupi fakta yang ada. Sebab, calo berdasi yang dimaksud telah memegang kendali akses masuk serta celah strategis.
Namun begitu, dalam upaya mencapai transparansi dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, Capil Manado telah membuka kanal komunikasi untuk Lapor Calo di Manado Siaga 112.
Masyarakat kini dapat melaporkan adanya calo atau perilaku mencurigakan melalui saluran pengaduan yang disediakan oleh Dinas Dukcapil. Dengan tagline “Stop Jo Ba Calo”.
(IMP/pem)
