![](https://imediantara.id/wp-content/uploads/2023/08/IMG-20230810-WA0056.jpg)
Manado, IMEDIANTARA.ID
Walikota Manado Andrei Angouw menerima kunjungan Bupati Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, Kamis (10/8) di Kantor PDAM Manado.
Kunjungan Bupati Maros dan Tim dalam rangka kunjungan kerja (Kunker) ke PDAM Manado, untuk studi banding soal operasionalisasi PDAM Maros kedepan.
Bupati Maros didampingi Kepala PTSP, Dirut dan pimpinan PDAM Maros mengatakan bahwa ingin bertukar informasi soal pengelolaan PDAM baik manajemen, adminisrasi, soal pengenaan tarif, pemanfaatan aset dan fasilitas.
Direktur PDAM Manado Meiky Taliwuna ketika memaparkan penjelasan, mengawalinya dengan penjelasan umum soal sejarah PDAM Manado.
Selanjutnya diberikan gambaran soal pelaksanaan kerjasama dengan Belanda, masalah-masalah yang dihadapi PDAM serta operasionalisasi PDAM saat ini.
Dijelaskanya, dalam pelaksanaan operasionalisasi PDAM Manado ikut menghadirkan pihak-pihak dan lembaga lainnya, yang menjadikan kerja PDAM lebih baik, bersih dan profesional. Serta menjauhi penyalahgunaan wewenang dan anggaran.
Makanya PDAM Manado melibatkan BPKP, Inspektorat bahkan pihak Kejaksaan.
Ikut disampaikan soal tahapan pengadaan barang, terutama proses pelelangan di PDAM Manado yang dilakukan secara transparan.
Menurut Dirut, Lembaga terkait dengan kerjasama adalah Kejati Sulut, BPKP Provinsi, Pemerintah Kota Manado, PDAM selaku penanggungjawab proyek kerjasama (PJPK), badan usaha swasta, tim kerjasama dan panitia pengadaan.
Soal tarif dijelaskan, bahwa hal tersebut ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan SK Gubernur. Manado minimal 6 ribu perkubik dan maksimal 15 ribu perkubik.
Wali Kota Manado ikut menggarisbawahi beberapa hal yang penting untuk dilakukan pemahaman bersama, agar bisa dijadikan program demi palayanan air bersih kepada masyarakat.
(IMP/pem)