Photo: Sekum AMABOM Raya, DR. Mulyadi Mokodompit
BOLMONG, IMEDIANTARA.ID
Aliansi Masyarakat Adat (AMABOM) Raya, melalui Sekretarisnya, DR. Muliadi Mokodompit, dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk membela hak tanah masyarakat Adat desa Toruakat yang terancam oleh klaim PT. Bulawan Daya Lestari (BDL).
Mulyadi, menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi masyarakat penambang lokal desa Toruakat yang seolah terusir dari tanah adat mereka sendiri. Kritik pedas dilontarkan terhadap oknum yang lebih memilih mendukung korporasi daripada melindungi hak rakyat kecil.
“Menyedihkan oknum2 memilih membela cooporate dibanding rakyat. Sekira oknum2 itu punya hati nurani mereka tak tegah mengusir rakyat kecil di tanah adat mereka sendiri,”Ujar Ketua AMABOM Raya.
Berdasarkan data yang diperoleh IMEDIANTARA.ID, Sidang Adat pada 3 November 2021 telah menetapkan kebenaran tanah adat desa Toruakat, dengan bukti tanda tangan dan hadirnya Ketua DPRD Sulut dan pejabat terkait, serta organisasi adat BMR lainya. Salah satu poin disebutkan Masyarakat adat tersebut telah secara turun temurun mendiami perkebunan “Bolingogot.”
“AMABOM Raya, sebagai wadah advokasi, siap mendukung masyarakat dalam sengketa lahan ini,”tegasnya.
Selain itu Ketua AMABOM Raya, Jemy Lantong juga mengingatkan PT. BDL dan pemerintah setempat (Sangadi) untuk menghormati dan melaksanakan putusan sidang adat. Meski mengajak masyarakat untuk mempertahankan tanah adat, Lantong menekankan pentingnya melakukannya dengan cara damai.
Sayangnya hingga saat ini, belum ada tanggapan dari Manager PT. BDL Onald, terkait eskalasi sengketa tanah yang kian memanas.(345)
