Akibat Kebakaran di Desa Bongkudai, Seorang Warganet Tulis ‘Pokoknya Musti Ganti Bupati’

IMEDIANTARA.ID,BOLTIM

Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) baru-baru ini dihebohkan dengan peristiwa kebakaran yang mengundang perhatian publik.

Kejadian bermula ketika sebuah rumah warga di Desa Bongkudai, Kecamatan Modayag Barat, habis terbakar hingga rata dengan tanah.

Namun yang menjadi sorotan utama adalah absennya mobil pemadam kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim di lokasi kejadian.

Ironisnya, sehari sebelum kebakaran terjadi, mobil Damkar terlihat sedang menyirami jalan berlubang di jalan trans, situasi ini memicu gelombang kritik dan reaksi publik, khususnya di media sosial.

Sebuah akun Facebook, @Alung Kader, mengunggah kritik tajam terhadap ketidakhadiran Damkar di lokasi kebakaran, seraya mempertanyakan prioritas Pemkab Boltim dalam menangani layanan darurat.

Dalam postingannya, @Alung Kader menyampaikan sindiran pedas: “Satu kata buat mereka, pas ada kebakaran nanti rumah sudah rata tanah baru datang. Sementara kalau menyiram jalan mereka nda lama-lama. Boltim sedang tidak baik-baik saja, pokoknya musti ganti bupati.” tulisnya.

Unggahan ini langsung viral dan mendapat beragam respons dari masyarakat yang mempertanyakan kesigapan pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan layanan darurat.

Menurut laporan warga, api yang melahap rumah tersebut menjalar dengan cepat dan menghanguskan seluruh bangunan. Tanpa bantuan Damkar, warga setempat berupaya memadamkan api sekuat tenaga, namun kerugian besar tidak dapat dihindari.

Menanggapi kejadian ini, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran Kabupaten Boltim, Saipudin Mokoagow, memberikan tanggapan melalui pesan WhatsApp.

Menurutnya, mobil Damkar memang sedang dipinjam oleh Dinas PUPR Boltim untuk menyirami jalan berlubang yang telah tertimbun oleh warga dengan tanah. Ia menjelaskan bahwa penyiraman tersebut dilakukan pada hari Jumat 25/10 sementara kebakaran terjadi pada hari Sabtu 26/10/2024, sehingga peristiwa itu tidak terjadi secara bersamaan.

Saipudin juga menyayangkan keterlambatan informasi mengenai kebakaran. Menurutnya, nomor kontak Damkar telah dibagikan ke setiap desa dan ditempelkan di berbagai tempat umum. “Namun, ketika kebakaran terjadi, tak ada yang segera menghubungi Damkar. Baru setelah warga melakukan live atau merekam kejadian tersebut lewat video, kami menerima kabar tersebut,” ujarnya pada Minggu 27 Oktober 2024.

Akibatnya, saat tim Damkar bergerak ke lokasi, api sudah terlanjur membesar. Terlebih lagi, mobil Damkar masih harus mencari sumber air untuk mengisi tangki, sehingga waktu respon semakin terlambat. “Karena itu, rumah tersebut tidak bisa lagi diselamatkan,” tambah Saipudin mengakhiri penjelasanya.(Bas)

Read Previous

Penutup Pidato Benny Selalu Ingatkan Pembangunan Stadion Gelora dan Kesejahteraan Masyarakat Miskin, Anak Yatim Piatu

Read Next

Pemuda Cup Mongkonai:Benny Rhamdani Bersama NK-STA, Ajak Generasi Muda Majukan Olahraga di Kotamobagu

Most Popular