MPLS 2024: Masyuri Podomi Ingatkan Peran Orang Tua Mengawasi Penggunaan Handphone Siswa

IMEDIANTARA.ID,KOTAMOBAGU

Pada apel perdana tahun ajaran 2024 – 2025, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Masyuri Podomi, S.Pd., M.M., mengungkapkan salah satu faktor utama yang membuat siswa sering terlambat ke sekolah adalah dampak negatif dari penggunaan handphone. Pernyataan ini disampaikan di depan para siswa yang mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara serentak pada Senin, 8 Juli 2024.

Menurut Podomi, teknologi jika tidak digunakan secara bijak dapat menjadi penghambat tumbuh kembang kemampuan belajar siswa. “Tak sedikit fitur menarik yang ditawarkan handphone canggih saat ini menjadi perangkap dan pengganti tidur bagi anak-anak, yang luput dari pengawasan para orang tua,” jelasnya. Akibatnya, banyak siswa merasa berat untuk bangun pagi, akhirnya terlambat. Di sekolah, mereka terlihat lelah dan lesu karena begadang semalaman, sehingga pelajaran menjadi sulit untuk ditangkap.

Podomi menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan handphone oleh anak-anak mereka. “Orangtua harus waspada jika anak memiliki kecenderungan insomnia. Kesulitan tidur malam hari bisa membuat anak merasa resah dan kurang nyaman dalam aktivitasnya,” ujar Podomi. Ia menambahkan bahwa perhatian orang tua sangat penting untuk membantu anak memahami pentingnya tidur yang cukup.

Selain membahas penggunaan handphone, pada apel perdana ini, Podomi juga memberikan arahan tentang pentingnya menghindari kekerasan di dalam dan luar sekolah, tidak merokok atau mengonsumsi minuman keras, serta menghindari perundungan. Ia mengajak para orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka di rumah, terutama dalam penggunaan handphone, serta memantau aktivitas anak dan menjaga kesehatan fisik mereka agar tetap bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah secara rutin.

Dalam kegiatan MPLS ini, pihak sekolah berharap siswa baru dapat mengikuti semua materi yang disampaikan hingga selesai. Hal ini penting agar siswa dapat mengenali potensi diri, beradaptasi dengan lingkungan sekolah, memahami aspek keamanan, fasilitas umum, serta sarana prasarana sekolah. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar yang efektif sebagai siswa baru.

Sebanyak 385 siswa kelas 10 baru memulai kegiatan MPLS yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Berbagai materi akan disampaikan kepada siswa, termasuk kegiatan ice breaking untuk menciptakan suasana yang santai, memperkenalkan lingkungan belajar yang inklusif dan aman, menonton film pendek tentang pencegahan kekerasan, deklarasi anti kekerasan, dan beberapa materi lainnya(345)

Read Previous

Pemkot Kotamobagu Bersama Forki Siap Berangkatkan 6 Atlet Cabor Karate di Ajang O2SN

Read Next

Pentingnya Posko Kawal Hak Pilih dalam Pemilu: Memastikan Hak Pilih Masyarakat Terjamin

Most Popular